Sabtu, 06 November 2010

LTUB --> Oct 2nd, 2010

Diposting oleh ODI's new world di 00.15 0 komentar
Jadi awalnya, 81 ngadain lomba untuk kelas 10 yang di namakan LTUB (Lomba Tata Upacara Bendera). Karena kapasitas aksel gak cukup, jadi gabung sama anak ki (kelas internasional). Tiap tim harus punya nama kelompok kan, karena kita kelompok gabungan jadi namanya pun digabung dari nama kelas masing-masing. Kelas aksel namanya EXELON dan ki namanya AQUINEACCI jadilah nama kelompok kita AQUILON! :D Awalnya kita udah hopeless banget. Bayangin dong, pas kelas lain latihannya udah jauh, kita masih latihan dasar! Udah gitu pas lagi penampilan, gerimis -.- sambil gerimis sambil ngelanjutin upacaranya. Dan, kita nggak selesai! Kita nggak sempet penggabungan pasukan dan hormat kanan! Gimana nggak hopeless coba?? Tapi pas pengumuman, syok banget! Kita menang kategori DANPAS TERBAIK, PEMBAWA BAKI TERBAIK, PENGIBAR BENDERA TERBAIK. Dan yang paling sangat bikin orang syok, kita JUARA 1. #ohmygodness! Seneng gilaaaaaa :)


Jumat, 05 November 2010

Justin Bieber - Favourite Girl

Diposting oleh ODI's new world di 23.56 0 komentar
I always knew you were the best
The coolest girl I know
So prettier than all the rest
The star of my show

So many times I wished
You'd be the one for me
But never knew it'd get like this
Girl, what you do to me

You're who I'm thinkin' of
Girl, you ain't my runner up
And no matter what
You're always number one

My prize possession, one and only
Adore you girl, I want you
The one I can't live without
That's you, that's you

You're my special little lady
The one that makes me crazy
Of all the girls I've ever known
It's you, it's you

My favorite, my favorite
My favorite, my favorite girl
My favorite girl

You're used to goin' out your way
To impress these Mr. Wrongs
But you can be yourself with me
I'll take you as you are

I know they said believe in love
It's a dream that can't be real
So girl let's write a fairytale
And show 'em how we feel

You're who I'm thinkin' of
Girl you ain't my runner up
And no matter what
You're always number one

My prize possession, one and only
Adore you girl, I want you
The one I can't live without
That's you, that's you

You're my special little lady
The one that makes me crazy
Of all the girls I've ever known
It's you, it's you

My favorite, my favorite
My favorite, my favorite girl
My favorite girl
Baby it's you

My favorite, my favorite
My favorite, my favorite girl
My favorite girl

You take my breath away
With everything you say
I just wanna be with you
My baby, my baby, oh

My miss don't play no games
Treat you no other way
Than you deserve
'Cause you're the girl of my dreams

My prize possession, one and only
Adore you girl, I want you
The one I can't live without
That's you, that's you

You're my special little lady
The one that makes me crazy
Of all the girls I've ever known
It's you, it's you

My prize possession, one and only
Adore you girl, I want you
The one I can't live without
That's you, that's you

You're my special little lady
The one that makes me crazy
Of all the girls I've ever known
It's you, it's you

You're my favorite girl
(My favorite, my favorite)
Favorite girl, favorite girl, favorite girl
(My favorite, my favorite girl, my favorite girl)

Favorite girl, favorite girl, favorite girl
(My favorite, my favorite, my favorite)
(My favorite girl, my favorite girl)
Favorite girl

Jumat, 24 September 2010

16.08.2010 >> exelon was born...

Diposting oleh ODI's new world di 05.29 0 komentar
pada tanggal 16 agustus 2010 lahirlah sebuah kelas yang terdiri dari segerombol anak-anak dengan sifat-sifat yang unik nan aneh. pada awalnya kami semua pendiam. namun, nggak nyampe seminggu sifat aslinya udah pada bermunculan. mulai dari yang pendiem banget sampai yang cerewet gak ketulungan ada di sini. banyak orang mengira kami pendiam, tapi itu salah besar! kami adalah amel, ajeng, claudia, cynthia, diandra, dwita, galuh, ghina, henysyah, jihan, kris, mazaya, mosca, naufal, olivia, riko, sarah, yolanda. kami suka ngobrol, ketawa, makan, main omegle, nitip makanan, main banjir, mainin kardus, dan lain lain. tapi kami masih belum punya nama untuk kelas. sampai suatu saat, teman kami mempunya ide! dan lahirlah exelon. exelon adalah singkatan dari 11th acceleration generation. yap! kami ada kelas aksel angkatan 11 di sekolah 81 shs tercinta.

wali kelas: mam retno

susunan pengurus
ketua kelas : naufal arkan
wakil ketua kelas : claudia friska
sekretaris : yolanda ravenia
bendahara : riko hasiando

other info
email : exelon11.81@gmail.com
twitter : @exelon11
facebook : coming soon

our mascot
coming soon
(maaf, fotonya gak ada)

and, finally..
here we are!
(foto menyusul :b)

Rabu, 22 September 2010

besties forever!!

Diposting oleh ODI's new world di 07.41 0 komentar

Here they are:
Me!
Gaby
Demi
Tara
Karen
Mosca
Indra
Adriel

MISS YOU ALL, GUYS! :)


you will love me~
claudia

retret rohkris 2010 >> FUN!

Diposting oleh ODI's new world di 07.34 0 komentar
03.09.2010
kita semua (anak rohkris kls 10 + panitia dan pengurus) ngumpul di inten (ASLINYA) jam 8, tapi berhubung lumayan banyak juga yang ngaret jadinya berangkat sekitar jam 10an. parah bangeeeettttt itu yang ngaret -.- perjalanannya kan lumayan jauh tuh, jadinya kita banyak ngemil minum makan dll. gara-gara itu, si Rani kebelet ke toilet. sumpah! lucu banget gayanya! saking kebeletnya, dia jadi kagak bisa diem. gara-gara ngeliat tingkahnya yang kocak itu, orang-orang yang ada dalam bis jadi ketawa mulu. setelah Rani selesai dengan "semuanya", kita lanjutin perjalanan dan akhirnya nyampe deh di MOUNT HERMON. kita dibagi-bagi kamarnya, trus beres-beres bentar, kita langsung menuju aula. pas dibagiin buku acaranya, gue kira acaranya gak kreatif. karena jujur, gue bilang acaranya simpel banget. tapi ya gue nikmatin ajalah. trus kita disosialisasikan permainan ANGEL AND HUMAN. jadi masing-masing orang jadi angel yang punya human yang harus kita jaga, kasih perhatian, dan kita bantu selama retret ini, tapi human kita nggak boleh tau siapa angelnya. masing-masing orang juga punya angel yang akan nolong kita. jadi, setiap orang punya human dan angel masing-masing. semakin banyak kita ngasih perhatian sama human kita, kita bisa dinobatkan menjadi angel terbaik. wahhhh. mulai beranggapan lain nih gue tentang retret ini. kayaknya seru juga :) trus, di tembok belakang ditempelin kaleng-kaleng yang ditulisin nama kita. setiap kaleng mewakili seseorang yang ada dalam retret tersebut. kita bisa ngasih surat-tanpa-pengirim ke siapapun. hohoho lumayaaannnnnnn. sesi demi sesi kita semua lewatin. banyak banget gamesnya dan, jujur, SERU BANGET. pas malemnya, gue malah sakit :'( hiks hiks. jadinya gue gak ikut acara TALENT SHOW dehhhhh padahal kelompok gue menampilkan dance! hahahaha (Y) oiya, sebelum melanjutkan cerita lebih jauh, sebaiknya kita berkenalan dulu dengan "Raja" dan pasangannya "Ratu". mereka adalah pasangan paling "baik dan ramah" sedunia. lo mesti kenal sama mereka, you WON'T love them! okay, back to my story. talent show berjalan dengan lancar. lucu-lucu banget dah. nah, karena udah terlanjur pada insomnia, kita jadi ngumpul deh di lobby atas. malam makin larut hingga subuh, baru deh kita tidur.

04.09.2010
paggggiiiiiiiiii :)) pagi-pagi kita bangun (tepatnya jam 5) trus langsung renungan pagi. kan retret nih, jadinya kita harus rajin ibadah *lagi tobat. abis itu kita olahraga pagi. FYI, di sana ada banyaaaaakkkkk banget anjing. ada 8 anjing lebih kali. gak nahaannn! udah gitu si Gisel ama Inez kan takut banget dah ama anjing. biasanya Mosca tuh yang ngebantuin mereka kalo ada anjing yang ngedeketin. pas lagi lari pagi, anjingnya ikut lari deh tuh. eh si Gisel ama Inez udah ketakutan mulu, soalnya Mosca nya jauh di depan. kadang tingkah mereka pas ketakutan bikin ketawa hahahaha. abis senam langsung pada mandi trus ngumpul di aula. nah sesi-sesi dimulai lagi. gue ngantuk loh pas sesi hehehe abis rada ngebosenin. trus ada studi kasus. kita disuruh baca cerita gitu, trus bikin mading dari intisarinya. itu pertama kalinya gue bikin mading singkat, padat, kurang berisi :) waktunya bentar banget sih. tapi sayang, mading kelompok gue belum dikasih nama-nama anggotanya. yeah forget 'bout it. pas makan malem, kita makan pake lauk puyunghai. sial! mulut gue gatel dan ternyata gue ALERGI! shit banget! gue gak bisa makan malem itu. hiks hiks sedihnya nasib gue :( tapi untung si Mosca ngasih gue cemilan. eh si Andrew juga ngasih gue beberapa cemilan. tertolonglah nasib gue dari kelaparan malam minggu. selesai makan, kita disuruh ngumpul di taman. kita semua udah pada sok tau tuh bilang  kalau kita bakal jurit malam. udah pada siap-siap, atur posisi, bahkan gue udah jaga-jaga karena ketakutan (lebay!). eh ternyata kita digiring ke aula. wah! gue seneng banget kagak jurit malam. dari tanda-tandanya kayaknya ini acara "nangis-nangisan" deh. eh bener! udah disuruh tutup mata mulu, pegel dah mata gue. pas tiba-tiba ada kakak yang ngomong ke gue, gue kira dikit lagi gue buka mata. eh ternyata kagak! mata gue langsung ditutup pake handuk kecil. trus gue dituntun kesana kemari diajak ngobrol (berasa orang buta beneran) dan tiba-tiba gue disuruh duduk. ya gue duduk trus ngerenung. gak lama gue dibawa lagi ke tangga lobby depan (gue yakin banget) . trus kakinya dibasuh gitu trus gue dibawa ke atas dan dibuka deh penutup mata gue. selesai semuanya ngalamin itu, kita renungan. hanya diterangi oleh cahaya lilin-lilin *so sweeettttt. dan semuanya berlalu trus kita tidur.


05.08.2010
pagi ini renungan siangan. hari ini kita OUTBOND :) senangnyaaaaa! pokoknya kita disuruh siapin yel-yel sama The Papaya Song (theme song retret) dengan gaya versi kita. setelah semuanya siap, kita pergi cari pos-pos yang udah ditentuin. resenya, kita gak dikasih tau posnya itu yang mana! jadi kita mesti nyari tau pos-posnya sendiri. udah gitu kita harus ngedatengin posnya sesuai urutan lagi -.- dan lebih resenya lagi, ada pos bayangan! aaaaaaaaa :( tapi permainannya seru! ada permainan yang disuruh bawa bola pake karton, mindahin tisu pake sedotan di mulut, ngelepasin tali yang udah kelibet-libet, ngoper dan nuang air (harus lewat atas kepala) sambil ngejawab pertanyaan aneh, sama nyari dan nyusu ayat gitu deh. tracknya itu loh yang kagak nahan. BIKIN DEHIDRASI. setelah semua pos kita jalani, kita ngumpul deket kolam. kita nunggu semua kelompok ngumpul. di kolam, ada banyak balon dan kertas. diatas kertas ditulis angka-angka. kita harus cari sebanyak-banyaknya kertas sehingga kalo dijumlahin angkanya mencapai 50.000. kalo udah kita kasih kertas itu ke kakak kelas trus kita ambil balon. balon itu mesti kita pecahin pake pantat. kita harus dapet balon yang isinya pertanyaan. kalo dapet, ya cari lagi! seru banget tuh pas main games ini. basah kuyup! mending kalo cuma karena nyemplung ke kolam. lah ini, dicipratin juga airnya ke kita -.- abis dapet pertanyaan, kita harus jawab dan kasih pertanyaan kita ke kakak pembimbing kita. dan games terakhir, menyanyikan yel-yel dan The Papaya Song di dalam kolam. serrruuuuuuu :) abis semua itu, kita langsung mandi dan siap-siap untuk penutupan. dinobatin deh tuh angel terbaik, dan pemenangnya adalaaahhhhhh Riko! Hahahahaha buat king and queen, yang menang itu Daniel dan Sarah :) cocok cocok! trus kita foto-foto dan akhirnya pulang. pengen retret lagi deehhhhhhhhh..




you will love me ~
claudia

Kamis, 09 September 2010

Pelangi Dalam Kegelapan

Diposting oleh ODI's new world di 04.49 0 komentar
Malam sudah larut, namun gadis itu masih duduk di depan meja belajarnya. Dia meulis kisah-kisahnya dalam sebuah buku harian kecil. “Lho, non?? Kok Non Donita belum tidur?” , “Ah, iya ni bi. Donita belum ngantuk”, jawab gadis itu, namanya Donita. “Besok sekolah lho, non. Bang Jefri aja udah tidur” , “Dikit lagi deh, bi. Nanti pasti Donita tidur kok” , “Yoo wess lah, non. Asal jangan malem-malem ya, non”, ucap Bi Minah, pembantu keluarga ini, mengakhiri pembicaraan. Klek… “Hhhh… Tidur aja deh”.

#####

          “Donita!!” , “Huaaa!!” , “Hahahahaha”, tawa abangnya yang usianya hanya berebeda 4 tahun lebih tua dengannya, Bang Jefri, saat melihat Donita terbangun kaget. Dalam sekejap, sebuah bantal mendarat di mukanya. “Apa si, bang?!! Ngantuk tau!” , “Hello nona kecil?? Udah jam berapa ini?? Sekolah ayo!” , “Ya ampun! Aku lupa! Akkhhhh!! Abang keluar cepetan! Donita mau siap-siap”. Dalam hitungan beberapa menit, Donita selesai siap-siap dan sampai di meja makan. Donita segera melahap roti sarapannya dan meraih sepatu sekolahnya. “Buset! Nanti keselek lho” , ”Bodo! Ayo bang! Donita baru inget ada urusan pagi ini”, ucapnya sambil berjalan menuju mobil. Mesin mobil pun dinyalakan. “Berangkat!! Dah bi!” , “Hati-hati, non, bang. Dasar mereka berdua”, ucap Bi Minah sambil tersenyum melihat tingkah dua anak majikannya itu. Tanpa diketahui siapa pun, ternyata Bang Jefri ngebut! Bukannya melarang abangnya itu, Donita malah mendukungnya. Ungtunglah tidak ada polisi yang mereka lewati saat itu. Dalam 10 menit saja, mereka sudah sampai di sekolah Donita
          Brakk!! Pintu aula sekolah didobrak oleh seseorang. Wajah orang itu tampak kelelahan setelah habis berlari, namun kecantikannya masih nampak jelas. Tentu saja orang itu Donita. “Donita sayangggg!! Darimana aja lo??” , “Sori, Nat. Telat bangun gue. Hehehe… Udah yuk! Latihannya kita mulai”, ucap Donita sambil memutar lagu untuk latihan cheers nya. Yap! Donita adalah seorang anggota cheerleader  SMU Pelita Indah, kaptennya bahkan! Selain itu, dia juga anak dari pasangan yang tajir banget. Papanya bos sebuah bank internasional. Mamanya merupakan top model Indonesia yang sudah go internasional. Udah cantik, tajir, up-to-date, kapten cheers, popular, pinter (juara umum terus lho) apa yang kurang coba?? Oleh karena itu, banyak banget cowo yang naksir dia. Tapi yang anehnya, dari kelas 10 sampai sekarang kelas 12, ia belum pernah sekalipun punya pacar! Terakhir ia punya pacar saat kelas 9. Semua cowo yang nembak dia, dia tolak. Itu semua karena satu hal. Satu orang yang membuat ia menjadi begini. Gerald. Teman Bang Jefri itulah yang membuatnya jadi begini.

#####

          “Maaf ya, Don. Kita cuma bisa sampai disini. Aku gak bisa ngelanjutin hubungan ini, karena aku udah gak sayang lagi sama kamu” , “Oke deh, Stev. Gak apa-apa kok. Aku ngerti”, begitulah kira-kira percakapan terakhirnya dengan Stevanus, cowonya saat di kelas 9. Sejak saat itu, Donita sering ngelamun, jadi sembarangan, gak ngerawat dirinya lagi, dan yang parahnya lagi, sering tidur di kelas dan pelajarannya jadi turun drastis! Dan pada saat itu, ia dipertemukan dengan Gerald. Saat itu, Gerald, teman Bang Jefri, menginap di rumah mereka. Rumah mereka sangatlah luas. Tapi sayang, penghuninya hanyalah 3 orang pembantu, 2 orang supir, dan 2 anak majikan yang sudah sangat sering ditinggal berbulan-bulan oleh kedua orangtuanya yang super sibuk. Jadilah pada malam itu, Gerald menginap di rumahnya. Pada awalnya, Donita merasa biasa saja. Sampai pada suatu hari, Gerald tiba-tiba masuk ke kamarnya, mengagetkan Donita yang sedang menonton tv. “Hey” , “Hai”, ucap Donita dengan bermalas-malasan. “Lo adeknya Jefri kan? Tapi kok beda si sama yang sering dicritain Jef? Kata Jefri lo manis, tapi kok kusut gitu. Kagak ada manis-manisnya”. Donita langsung melotot melihat teman abangnya yang asal ucap itu. ‘Enak aja dia ngomong! Dia pikir dia siapa?! Kenal aja baru, udah ngomong gitu tanpa perasaan berdosa!’, pikir Donita dalam hati. “Gue pengen deh liat lo yang asli. Gue pengen ngebuktiin kalo kata-kata Jefri itu bener, lo manis. Tapi sayang sih, lo cemberut mulu. Senyum donk” , “Apa si?!”, ucap Donita yang mulai terganggu. “Ya itu si mau gue yaa. Tapi jadi diri sendiri itu lebih enak lho. Dibanding harus jadi orang lain karena sesuatu” , “Apa si yang lo tau tentang gue, Mr. SOK TAU??!”, ucap Donita dengan nada penekanan pada kata ‘sok tau’ nya. “Senyuman lo yang asli, yang tulus dari hati lo. Yang lo tunjukkin pas dateng ke acara malam dana tahun lalu. Inget gak?? Waktu itu lo dateng berdua abang lo. Gue liat lo lagi ketawa sama abang lo. Saat itu, gue lagi jalan mondar-mandir bawa minum, jadi pelayan bareng temen-temen OSIS lain”. Hati Donita saat itu menjadi hangat seketika. Ia tidak tahu perasaan apa ini. Tiba-tiba saja air matanya mengalir. Baru kali ini ada yang bisa membedakan senyuman tulus Donita yang asli atau tidak. Baru kali ini ada yang memerhatikannya sampai sebegitunya. Sejak saat itu lah, Donita menjadi akrab dengan Gerald. Ia selalu merasa nyaman dan tenang saat bersama Gerald. Dan Donita tau akan perasaannya saat itu, dia jatuh cinta pada Gerald. Sampai pada suatu hari, Gerald berkata bahwa ia harus pindah ke Jerman untuk mengambil kuliah akuntansinya. Hati Donita saat itu menjadi sangat sedih. Saat ia dan abangnya mengantar Gerald ke airport untuk perpisahan, Donita berusaha untuk tetap tersenyum. Namun saat sampai di airport, air matanya tidak dapat dibendung lagi. Dan pada saat ucapan perpisahannya, ada satu hal yang membuat hati Donita tak pernah berpaling daripada Gerald, satu hal yang membuat Donita teringat terus akan Gerald, Gerald mencium keningnya dan berbisik di telinganya “Jangan nangis. I’ll come back. Promise. Bye ,Donita”.

#####

          “Guyss, tebak gue bawa apa??” , “Surat!!”, teriak Nata dengan penuh semangat. Di SMU Pelita Indah ini memang banyak yang ngefans dan naksir sama anggota cheers, oleh sebab itu banyak para fans mereka yang menyatakan perasaan mereka lewat surat tanpa nama pengirim. Secret Admirer gitu deh. “As usual, punya lo paling banyak, Don”, ucap Saskia sambil membagi-bagikan surat ke teman-temannya. “Taruh di meja gue aja, Sas. Mau makan dulu gue” , “Oke deh. Eh, ada yang menarik nih, Don. Ada salah satu surat lo yang ada nama pengirimnya! OMG! Reza anak IPA 12-5, Don!! Reza anak tercakep satu sekolah ini!”, teriak Saskia seakan-akan dia yang mendapatkan surat itu. “Ah, gak tertarik gue. Hati gue cuma buat seorang yang gak tergantikan” , “Gerald?? Ya ampun, Don! Lo masih mengharapkan orang itu balik dan jadi pacar lo?”, ucap Nata tak percaya. “Iya lah! Kan dia sendiri yang ngomong kalau dia bakal balik” , “Don don. Saran gue ya, mending lo tanggepin perasaan Reza ama lo. Dibanding lo berharap ama Gerald yang gak jelas kayak gimana itu” , “Terserah lo deh ngledekin Gerald apa. Yang pasti, posisi dia gak mungkin tergantikan sama siapapun di hati gue”
#####

          “Bang, aku pulang!”, teriak Donita. “Lho, bang?? Ada dimana kau? BANGGG!!” , “Apa si, Don?? Berisik tau!”, balas abangnya dari lantai 2. “Lagian gue panggil kagak dijawab. Ya gue teriak aja. Hehehehe… Udah pulang kuliah lo?” , “Udah donk. Hari ini kan gue kuliah pagi. Jemput temen gue di bandara”, ucap Bang Jefri dengan nada senang. “Temen lo?? Lo punya temen juga ya? Hahahahaha..” , “Punya donk. Kalo gak punya, gue siapanya Jefri donk??”, ucap sebuah suara orang lain yang sekarang berada di samping abangnya, GERALD!! “Hai, Don! Lama kita gak ketemu. Udah dewasa ya lo ckck” , “Gerald!! Sejak kapan lo di Jakarta??” , “Baru tadi. Tadi si Jef yang jemput gue. Hehehehe…”, ujar Gerald sambil cengengesan. ‘Seperti yang gue duga. Dia bener-bener kembali!’, ucap Donita dalam hati. “Don? Don? Woi! Bengong lagi! Makan yuk! Laper nih gue. Ganti baju dulu gih. Hari ini Gerald nginep di rumah kita lagi. Gue ama Gerald nunggu di ruang makan ya”, ucap Bang Jefri sambil melangkah pergi yang diikuti oleh Gerald meninggalkan Donita. Tiba-tiba, seulas senyuman tersungging di wajahnya. Dan dalam sekejap, ia ganti baju untuk makan malam.
          Acara makan malam merekan kali ini ramai sekali. Bi Minah masak banyak sekali makanan untuk merayakan kepulangan Gerald. Sejak Bang Jefri pertama kali mengenal Gerald, Bi Minah juga mengenalnya. Oleh karena itu saat Gerald pulang ke Jakarta, Bi Minah senangnya bukan main. Makanya dia masak macam-macam. “Gue sebenernya ke Jakarta bukan cuma sekedar liburan lho. Gue mau ngurus masalah lain” , “Ngurus apa, kak?”, tanya Donita antusias. “Ngurus acara pertunangan gue ama Gladys. Lo inget gak, Jef? Gladys yang dulu temen kita pas sd itu lho. Di Jerman, gue ketemu dia lagi. Trus gue pacaran deh sama dia” , “Dan akhirnya lo mutusin buat tunangan sama dia?” , “Sebenernya bukan Cuma gue si yang mutusin hal itu. Tapi dia, keluarganya, dan keluarga gue juga yang mutusin. Karena masi muda, jadi tunangan aja dulu”. Klontaannggg… Sebuah sendok tiba-tiba jatuh ke lantai. “Don?” , “Ah, aku nggak apa-apa kok. Aku udah kenyang”, Donita segera berlari menuju kamarnya. Dia menangis. Dia sudah lama mengharapkan kembali kehadiran Gerald di hidupnya. Dan saat itu terjadi, semua tidak sesuai harapannya. Gerald memang datang kembali ke hidupnya, tapi bukan untuk memenuhi janjinya pada Donita, tapi untuk mengurus pertunangannya dengan orang lain. Hati Donita terasa perih dan hancur saat itu. Ia merasa bodoh karena sudah mengharapkan hal yang sia-sia. Seharusnya ia tidak pernah bermimpi tentang itu. Ia sungguh menyesal. Dalam sela tangisnya, tiba-tiba hp nya berdering. “H…h…a…lo…” , “Halo. Don? Lo kenapa?”, jawab suara di seberangnya. “Ah, gue nggak apa-apa kok, Za” , “Bohong. Gue bisa tau lo lagi nangis dari suara lo. Lo kenapa, Don?”, ucap suara dari teleponnya yang ternyata adalah Reza. “Kan tadi gue udah bilang. Gue nggak apa-apa, Za” , “Terserah lo deh lo bilang apa. Tapi gue cuma pengen satu hal, denger suara hati lo saat ini. Lo gak perlu jaim di depan gue. Gue lebih suka lo apa adanya”, saat itu juga, hati Donita terasa bagai tersentuh sebuah kehangatan. Kejadian ini persis 3 tahun yang lalu. Namun kali ini bukan Gerald lah yang menenangkannya, tapi Reza. Seseorang yang tak pernah Donita bayangkan akan menghangatkan hatinya sehangat ini. “Gue boleh cerita sama lo, Za?” , “Dengan senang hati gue dengerin, Don”. Malam itu, Donita menceritakan semuanya kepada Reza. Malam itu, Donita menjadi sangat lega, lega sekali. Dan pada malam itu juga, Donita tau bagaimana Reza mencintainya.

#####

          “Jadi ceritanya lo sekarang akrab sama Reza ni?”, ucap Saskia meledek Donita. “Yaaa gitu dehh. Baru 4 bulan kok gue akrab sama dia” , “Terus si Gerald? Kemana dia akhirnya?” , “Bulan lalu kan dia nyelenggarakan pesta pertunangannya. Gua sama abang gue dateng-dateng aja. Lagian kan, gue udah ngelupain dia. Hehehehe”, ucap Donita dengan wajah berseri. “Kan udah ada Reza ya, Don?? Hahahaha”, ledek Nata yang langsung diikuti timpukan kacang dari Donita. Kreettt… “Ups, maaf. Gue boleh ngomong bentar nggak sama Donita?”, tanya Reza kepada anak-anak cheers yang lagi pada ngumpul itu. “Tentu aja boleh donk, Za. Dengan senang hati. Sana, Don! Reza mau ngomong tuh”, ucap Saskia yang senang meledek Donita itu. “Bentar ya semuanya” , “Lama juga nggak apa-apa kok, Don”, teriak Nata yang langsung dibalas dengan pelototan Donita. Klek. Pintu ditutup.
          Reza mengajak Donita untuk ke kantin. “Mau ngapain, Za? Nraktirin gue ya?”, ucap Donita kepedean. “Pede banget si. Gini, gue mau ngomong”. Tiba-tiba, tangan Reza menggenggam jemari Donita. Erat tapi penuh kasih sayang. “Don, gue pengen bisa ngelindungin lo. Gue pengen bisa buat menyayangi lo. Lo mau gak terima gue jadi cowok lo? Gue harap si lo mau, soalnya gue sayang banget sama lo”. Donita terdiam. Dia memang sudah sering mendengar kata-kata ini terucap dari berpuluh-puluh cowok yang menembaknya. Tapi untuk yang kali ini, dia merasakan sesuatu yang berbeda. Dia merasakan ketulusan hati Reza dalam kata-katanya itu. Dan akhirnya Donita menjawab, “Ya. Gue mau jadi pacar lo”. Saat itu juga, Reza langsung memeluk Donita erat. Donita belum pernah merasa sebahagia ini. Reza adalah orang yang tak pernah masuk dalam daftarnya. Namun, Reza selalu muncul disaat ia membutuhkannya. Rezal jugalah yang membawanya keluar dari keterikatan masa lalunya. Peristiwa malam itu menunjukkan, bahwa orang yang selama ini ditunggunya bukanlah Gerald, tapi Reza. Reza bagaikan pelangi di tengah kegelapan baginya.

Senin, 30 Agustus 2010

Satu Hari Yang Mengubah Semuanya

Diposting oleh ODI's new world di 05.53 0 komentar
Tap .. tap .. tap .. Suara langkah kaki itu makin mendekat. Keringat di sekujur tubuhku mengalir dengan deras. Mukaku merah saking ketakutannya. Air mataku mulai menetes. Aku menggigit bibirku. Terlihat sebuah bayangan seseorang berdiri tepat dibalik pintu lemari tempatku bersembunyi. Aku berdoa kepada Tuhan. Aku takut. Takut ! Beberapa menit kemudian, terlihat ada dua bayangan. Jantungku berdebar. Kurasakan air mataku mulai mengalir. Lalu semuanya menjadi gelap. Gelap.

******                                 

“Apakah kamu baik-baik saja ?”, tanya seorang ibu kepadaku. “Aku dimana ?”, tanyaku kepada ibu itu. “Setelah kejadian itu, kamu pingsan di dalam lemari. Polisi menemukanmu. Lalu, polisi itu menelpon tante dan kami mengantarkan kamu ke rumah sakit”, kata ibu itu yang ternyata adalah tanteku, Tante Silva. Tiba-tiba, semua kejadian itu terasa terputar ulang dalam memoriku.

******

Semuanya dimulai saat aku pulang dari les. “Dina ! Cepat mandi dan segera turun. Kita mau makan malam”, teriak mamaku. Aku pun segera mandi dan turun ke bawah menuju ruang makan. “Kita bertiga lagi ?”, tanyaku. Semuanya mengangguk. Hhh .. Sudah sebulan ini, papaku pulang larut malam. Tidak ada yang tahu pasti ia pulang kapan. Bahkan, kakak ku, Kak Roni, pernah mencari-carinya karena ia tidak pulang selama dua malam. Kadang, kalau dia pulang, tercium bau alcohol dari mulutnya. Mamaku sudah berkali-kali menegur ayahku. Tapi itu pun tidak dihiraukannya. Aku tertunduk lemas. Malam ini kita hanya makan bertiga. Tanpa papaku. Saat kami sedang makan, bel rumah kami berbunyi. Mamaku segera membuka pintu. Aku dan kakak ku melanjutkan makanan kami. 5 menit, 10 menit, 20 menit telah berlalu. Tapi mamaku belum kunjung kembali ke ruang makan. Aku dan kakak ku melongok ke ruang tamu untuk melihat apa yang terjadi.

“Sudah kubilang berkali-kali, jangan mabuk-mabukan ! Kenapa sih kamu nggak pernah dengerin aku ?!”, teriak mamaku. “Heh .. siapa yang mabuk .. lo aja kali yang gila”, jawab papaku yang sedang mabuk. “Lagi ??” . “Hhh .. ia”, jawab kakak ku dengan nada lemas. Mama dan papa ku sering bertengkar. Aku bingung dengan mereka. Aku capek melihat mereka bertengkar. “Kita ke balkon kamar ku saja, yuk !”, ajak kakak ku dengan nada penuh semangat. Kakak ku, ya Kak Roni, ia yang selalu membuatku bisa tertawa. Ia selalu mengerti perasaanku. Aku senang punya kakak seperti itu.

Saat kami di balkon kamar Kak Roni, ia segera mengambil gitarnya dan memainkan lagu favoritku. Lagu slow itu benar-benar membuatku nyaman. Belum lagi ditambah hembusan angin malam dan pemandangan kota Jakarta pada saat malam, indah sekali. Memang, balkon kamar Kak Roni menghadap ke arah luar, jadi aku dapat menikmati pemandangan dari atas sini. Lagu dan pemandangan yang kunikmati di sini, membuatku lupa atas apa yang tadi baru terjadi. Aku merasa damai.

Namun, itu tidak berlangsung lama. Semua kepenatanku kembali datang saat aku dan Kak Roni mendengar suara teriak minta tolong. Asalnya dari arah dapur. Aku dan Kak Roni segera turun untuk melihat apa yang terjadi. Aku melihat seorang wanita terduduk di lantai dapur dengan tangan yang berdarah. Dan, ya ampun ! Itu mama ku ! Di depannya kulihat ada seorang laki-laki yang memegang pisau, dan itu papa ku ! Astaga ! Papa ku mencoba untuk membunuh mamaku ! Aku tidak percaya dengan pemandangan yang kulihat. “Lebih baik kamu cepat bersembunyi. Sembunyilah di dalam lemariku. Cepat !”, kata Kak Roni kepadaku. Aku pun menurutinya. Aku sempat mengintip di balik tembok. Kakak ku membentak papaku. Mereka bertengkar. Kak Roni mencoba untuk melindungi mamaku. Papaku sempat menghujam lengan kiri Kak Roni dengan pisau. Aku tidak sanggup melihat apa lagi yang terjadi. Aku segera berlari dan bersembunyi di dalam lemari sesuai perintah Kak Roni. Dari dalam lemari, aku sempat mendengar suara teriakan-teriakan. Lalu aku pingsan di dalam lemari. Saat sadar, aku sudah disini, rumah sakit.

******

“Tante, kak Roni mana ? Mama mana ?” . “Hmm .. Lebih baik kamu istirahat aja ya dulu”, ucap Tante Silva. Hari berikutnya, aku bertanya hal yang sama pada Tante Silva. Tapi dijawab dengan perkataan yang sama pula. Begitu pula dengan hari-hari berikutnya. Tante Silva sepertinya menyembunyikan sesuatu dariku. Entah apa itu, tapi ada kaitannya dengan Kak Roni dan mama. Memangnya, apa yang terjadi dengan mereka ? Aku makin penasaran.

******

“Berita hari ini. Tersangka kasus pembunuhan sadis, Jony Timothy, tadi pagi telah ditangkap oleh pihak kepolisian. Ia tega membunuh istri dan salah satu anaknya hanya karena tidak diijinkan untuk mabuk-mabukan. Kedua korban tewas adalah Lusi Aminarti, sang istri, dan Roni Kurniawan, salah satu anak nya. Sementara itu, anak nya yang paling bungsu, Dina Trovita, masih menjalani perawatan di rumah sakit”, ctek ..

Aku nggak nyangka dengan apa yang ku dengar tadi di berita. Jony Timothy ? Lusi Aminarti ? Roni Kurniawan ? dan DINA TROVITA ?! Itu tadi semua kan nama anggota keluarga ku ?! Aku langsung mematikan tv karena aku tidak sanggup lagi mendengarkan lanjutan dari berita itu. Jadi .. Kak Roni dan mama .. “Hwaa !!!!”, tangisku langsung pecah saat itu juga. Gak mungkin ! Gak mungkin ! Berita tadi pasti Cuma bohong ! Bohong ! “Dina ? Dina ? Kamu kenapa sayang ?” . “Mana mama dan Kak Roni ?! Mana ?!”, teriak ku pada Tante Silva. “Hmm .. Kamu istirahat dulu aja ya” . “Aku nggak butuh jawaban seperti itu ! Mana tante ?!” . “Mereka ..”, ucap tanteku. “Ternyata berita tadi benar. Mereka .. hiks .. udah .. hiks .. me .. meninggal .. kan ?” . Tante ku membisu. Ia hanya diam saja. “Jawab tante ! Itu benar kan ?!”, kata ku tidak tahan dengan semua penderitaan ini. “Ia”, ucap tanteku dengan nada suara lemah. “Kenapa tante selama ini ngebohongin aku ?! Kenapa ?! Tiap aku bertanya tentang hal itu kepada tante, tante selalu mengelak ! Kenapa tante nggak jujur dari awal ?! Tante tau, itu udah nyakitin aku ! Tante tau ?! Ha ?!”, nada ku sudah tak bisa kukendalikan. Emosiku sudah memuncak. “Dina, maafin tante” . “Mendingan sekarang tante keluar” . “Tapi Dina” . “Keluar !” . Tante ku pun keluar. “Hwaaa !!! Mama !! Kak Roni !! Hwaaa !!”, tangisku dalam kamar.

Sejak hari itu, aku hanya mengijinkan dokter dan suster untuk masuk ke kamar ku. Tante Silva, Om Farhan, sepupu-sepupu ku, teman-teman ku tidak ada satu pun yang kuijinkan masuk. Aku belum bisa menyembuhkan luka di hati ku. Luka karena papa tega membunuh mama dan Kak Roni. Luka karena tidak ada yang memberitahu dimana mereka. Dan luka karena merasa sudah dibohongi oleh Tante Silva. Aku nggak tahu mesti ngapain sekarang. Aku nggak mau tambah terluka lagi. Drrt .. drrt .. drrt .. Tiba-tiba blackberry ku bergetar. 1 new message. ‘Sms ? Dari siapa ya ?’, tanyaku dalam hati. Aku mulai membaca. “Din, gue tau lo pasti terpukul banget dengan kepergian nyokap dan kakak lo. Tapi lo nggak boleh gini terus. Sampe kapan lo nggak ngijinin semua orang untuk masuk ke kamar lo ? Kita kan khawatir sama keadaan lo. Asal lo tau Din, tiap Tante Silva datang dan dia nggak diijinkan masuk sama lo, dia nangis Din. Dia khawatir sama lo. Gue tau dia udah ngebohongin lo. Tapi itu juga buat kebaikan lo. Coba kalo misalnya dari awal Tante Silva udah bilang yang sebenarnya. Pasti lo lebih sakit lagi, Din. Waktu itu keadaan lo juga belum stabil kan ? Tante Silva Cuma mau nunggu waktu yang tepat buat bilang ke lo. Dia nggak mau kalo sampai lo jadi depress gara-gara ini. Gue harap lo ngerti”, begitulah isi sms itu. “Luna. Luna ? Sender nya Luna ?”, kata ku bingung. Luna adalah sahabat ku yang sekarang tinggal di Australia. Tapi kenapa dia bisa tahu hal ini ? Tante Silva ? Dia nangis ? Ya ampun ! Apa yang aku udah lakukan ?! Aku udah bikin banyak orang khawatir. Aku udah bikin Tante Silva, orang yang selama ini udah ngerawat aku di rumah sakit, nangis tiap aku nolak dia untuk masuk ke kamar ku ?! Hhh .. Kenapa aku nggak mikirin semua itu ? Aku masih punya mereka. Aku nggak sendiri di dunia ini. Maafin aku ya semuanya.

******

 “Mama. Kak Roni. Aku tahu, ngelepasin kalian berdua memang berat. Tapi aku akan coba. Karena aku nggak mau terperangkap terus dalam kesedihan itu. Ma, Kak, aku juga udah mulai nyoba buat maafin papa. Aku tahu itu sulit, karena ia yang menyebabkan ini semua. Tapi aku nggak mau nyimpan dendam sama dia. Aku berharap, kalian berdua bahagia di sana”, itu ucapan terkahirku untuk mama dan Kak Roni di upacara pemakaman mereka. “Dina, tante minta maaf udah ngebohongin kamu. Tante benar-benar minta maaf”, ucap tante ku dengan nada sedikit memohon. “Aku udah maafin tante kok. Dina juga minta maaf ya. Dina udah nyakitin tante. Maafin Dina ya tante” . “Ia Dina. Mulai sekarang, Tinggal di rumah tante ya ?” . “Ia tante. Makasi ya”, ujarku sambil memeluk Tante Silva. Mungkin kejadian ini memang menyakitkan, tapi aku tahu, ada rencana Tuhan yang indah buatku dibalik semua ini.
 

ODI's new world Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez